Perlu Anda pahami dalam kapal ternyata memiliki penggunaan bahan bakar kapal yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan kinerja kapal dan juga jenisnya. Jadi penting hukumnya untuk pelaut memahami masing-masing komponen bahan bakar dan keuntungannya. Hal ini erat hubungannya dengan eksekusi di lapangan nantinya.
Berbagai Jenis Bahan Bakar Kapal Yang Biasa Digunakan
- MDF
Jenis pertama yang digunakan untuk bahan bakar adalah MDF atau sering disebut dengan minyak diesel. Bahan bakar ini cocok untuk mesin yang berkebutuhan rendah sehingga bahan bakarnya juga harus mengikuti. Perlu dipahami meskipun proses pengolahannya hampir sama dengan solar namun fungsinya berbeda.
Bahan bakar ini memiliki keunggulan untuk dipertimbangkan dalam penggunaannya. Bisa dibilang bebas dari korosi atau pengeroposan sehingga mesin kapal menjadi lebih awet saat digunakan. Kandungannya memiliki water content dan sulphur content lebih rendah sehingga aman untuk digunakan.
Hanya saja bahan bakar ini tidak bisa digunakan untuk semua jenis kapal. Yang perlu dipahami penggunaan dari bahan bakar kapal terbaru hanya untuk kapal dengan kapal mesin di bawah 1000 rpm. Jadi selebihnya tentu tidak akan bisa bekerja dengan optimal atau terkesan lebih boros.
- MFO
Jenis kedua yang perlu dipahami untuk penggunaannya adalah MFO. Biasanya pembakaran ini dibutuhkan untuk mesin yang membutuhkan skala pembakaran yang besar, Banyak dipakai juga untuk tipe mesin yang memang membutuhkan jenis penggunaan lebih besar. Bisa juga dipakai untuk kapal yang memiliki rendahnya perputaran di dalamnya.
Memiliki reaksi atau proses pembakaran yang lebih cepat sehingga hasil yang diberikan tentu saja optimal. Terjadinya pemecahan molekul tanpa perlunya oksigen jadi lebih bagus dalam menggerakkan kapal besar. Tanpa adanya kalor dan cahaya jadi lebih praktis tentunya. Proses penyalaan energi di dalamnya tanpa perlu apa pun metode pendukung di dalamnya.
- Minyak solar
Jenis berikutnya dari bahan bakar yang perlu dipahami oleh calon pelamar lowker pelaut adalah minyak solar. Berbeda dengan bahan bakar yang ada di nomor satu, bahan bakar ini cocok untuk mesin di atas 1000 rpm. Proses pembuatannya juga hampir sama namun hasil akhirnya tentu saja berbeda kualitasnya.
Menggunakan sistem dewatering yang artinya dalam proses pembuatan minyak solar ini melakukan pemisahan air terlebih dahulu. Sehingga membuat content suhunya menjadi lebih rendah dan aman digunakan. Kelebihan yang diberikan dari bahan minyak solar adalah proses pembakaran yang lebih optimal dalam mesinnya. Jadi cocok untuk penggunaan kapal besar dan sering beroperasi tentunya.
Dalam hal ini bahan bakar kapal memang penting untuk dipahami. Bahan bakar menentukan kapal yang akan digerakkan dan kualitas dalam mesinnya. Anda wajib tahu masing-masing kegunaan agar tidak salah pilih nantinya sesuai tipe mesinnya. Tentunya pengetahuan ini juga penting diketahui oleh setiap pelaut.
Oleh: jobpelaut.com