Wednesday, February 12, 2025
HomeInfo PelautSurvival Craft dan Rescue Boat: Komponen Vital Keselamatan di Laut

Survival Craft dan Rescue Boat: Komponen Vital Keselamatan di Laut

Berikan Rating Sekarang

Keselamatan di laut adalah hal yang tidak bisa diabaikan dalam dunia pelayaran. Ketika berada jauh dari daratan, kapal harus dilengkapi dengan peralatan penyelamatan yang memadai, yang memungkinkan kru dan penumpang bertahan hidup dalam situasi darurat. Salah satu peralatan penting yang berperan dalam hal ini adalah survival craft dan rescue boat. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, dan prosedur penggunaan survival craft dan rescue boat sebagai bagian dari info pelaut yang wajib diketahui oleh semua pelaut demi keselamatan bersama.

1. Pengertian Survival Craft dan Rescue Boat

Survival craft adalah alat penyelamatan yang dirancang untuk menampung kru dan penumpang jika terjadi evakuasi darurat dari kapal. Alat ini memungkinkan orang-orang di kapal bertahan hidup sampai bantuan tiba. Survival craft biasanya berupa sekoci atau rakit penyelamat, yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan darurat seperti makanan, minuman, obat-obatan, serta alat komunikasi.

Sementara itu, rescue boat adalah kapal kecil yang digunakan untuk menyelamatkan atau mengevakuasi orang dari air atau dari kapal yang mengalami kesulitan. Rescue boat berfungsi untuk memberikan pertolongan lebih cepat dan efektif dalam situasi darurat, terutama jika ada kru atau penumpang yang terjatuh atau berada di air.

Kedua jenis alat penyelamatan ini telah diatur secara ketat dalam Konvensi Internasional untuk Keselamatan di Laut atau SOLAS (Safety of Life at Sea), yang menetapkan bahwa setiap kapal yang berlayar harus dilengkapi dengan survival craft dan rescue boat yang sesuai dengan kapasitas kapal dan jumlah orang di dalamnya.

2. Jenis-jenis Survival Craft

Ada beberapa jenis survival craft yang sering ditemukan di kapal, masing-masing dengan karakteristik dan fungsi khusus:

  • Lifeboat atau Sekoci: Ini adalah jenis survival craft yang paling umum, berbentuk perahu kecil yang dilengkapi dengan motor atau alat pendayung. Sekoci memiliki desain yang kuat dan kokoh untuk menahan goncangan ombak dan kondisi cuaca ekstrem. Beberapa jenis lifeboat bahkan tertutup sepenuhnya untuk melindungi penggunanya dari cuaca buruk.
  • Liferaft atau Rakit Penyelamat: Liferaft adalah survival craft yang dirancang untuk menampung beberapa orang dalam situasi darurat. Liferaft umumnya berbentuk seperti rakit yang dilengkapi dengan pelampung dan ditiupkan saat dibutuhkan. Rakit ini dilengkapi dengan alat-alat dasar untuk bertahan hidup, seperti air minum, makanan, dan lampu sinyal.
  • Free Fall Lifeboat: Ini adalah jenis sekoci yang didesain untuk meluncur bebas dari ketinggian tertentu tanpa bantuan crane atau alat lainnya. Free fall lifeboat memungkinkan peluncuran cepat dalam situasi darurat, sehingga mempercepat evakuasi.

3. Fungsi Utama Survival Craft dan Rescue Boat

Survival craft dan rescue boat memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan pelaut dan penumpang di kapal. Berikut ini beberapa fungsi utama keduanya dalam operasi keselamatan di laut:

  • Evakuasi Darurat: Survival craft berfungsi sebagai alat evakuasi darurat ketika kapal mengalami masalah serius, seperti kebakaran, tenggelam, atau kerusakan parah. Alat ini membantu pelaut dan penumpang untuk meninggalkan kapal dengan cepat dan aman.
  • Penyelamatan di Laut: Rescue boat dirancang khusus untuk melakukan penyelamatan orang yang jatuh ke laut atau mengalami kesulitan di air. Dengan ukuran yang lebih kecil dan manuver yang lincah, rescue boat memungkinkan pelaut melakukan pencarian dan penyelamatan secara efektif.
  • Menjamin Keberlangsungan Hidup: Survival craft dilengkapi dengan perlengkapan yang mendukung keberlangsungan hidup dalam jangka waktu tertentu, seperti makanan, air, dan peralatan medis. Hal ini sangat penting, terutama jika evakuasi membutuhkan waktu lama atau berada di lokasi yang jauh dari bantuan.
  • Menandakan Lokasi: Survival craft dan rescue boat dilengkapi dengan alat komunikasi, seperti radio dan sinyal suar (flare), yang berfungsi untuk menandakan lokasi mereka kepada tim penyelamat atau kapal lain yang berada di sekitar. Hal ini membantu mempercepat upaya pencarian dan evakuasi.

4. Peralatan Pendukung di Survival Craft dan Rescue Boat

Survival craft dan rescue boat dilengkapi dengan peralatan dasar untuk mendukung keselamatan dan keberlangsungan hidup. Berikut beberapa peralatan yang biasanya tersedia di dalamnya:

  • Pelampung: Dilengkapi dengan pelampung atau jaket pelampung yang dirancang untuk menahan orang di permukaan air.
  • Alat Komunikasi: Survival craft biasanya dilengkapi dengan radio, peluit, atau alat sinyal lainnya untuk berkomunikasi dengan kapal penyelamat.
  • Makanan dan Minuman: Tersedia makanan dan air dalam jumlah terbatas untuk bertahan hidup dalam waktu tertentu.
  • Perlengkapan Medis: Kotak P3K untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mengalami cedera.
  • Alat Navigasi: Kompas dan peta darurat untuk membantu kru menentukan arah atau memperkirakan lokasi.

5. Prosedur Penggunaan Survival Craft dan Rescue Boat

Untuk memastikan kelancaran penggunaan survival craft dan rescue boat, pelaut perlu memahami prosedur evakuasi dan cara mengoperasikan alat ini. Prosedur yang diterapkan meliputi:

  • Latihan Evakuasi Rutin: Di setiap kapal, biasanya diadakan latihan evakuasi secara berkala untuk memastikan bahwa seluruh kru mengetahui lokasi dan cara menggunakan survival craft dan rescue boat. Latihan ini meliputi pengoperasian alat, prosedur peluncuran, serta pembagian tugas masing-masing kru.
  • Pemeriksaan dan Pemeliharaan Rutin: Survival craft dan rescue boat harus diperiksa secara rutin untuk memastikan kelayakan fungsi dan ketersediaan perlengkapan yang ada di dalamnya. Pemeliharaan ini penting agar alat penyelamatan dapat digunakan kapan saja dalam kondisi darurat.
  • Peluncuran dan Evakuasi: Dalam situasi darurat, kapten atau perwira yang bertugas akan memberikan aba-aba untuk melakukan evakuasi. Pelaut harus bergegas menuju titik kumpul, mengenakan jaket pelampung, dan mengikuti instruksi dalam peluncuran survival craft atau rescue boat. Jika menggunakan free fall lifeboat, peluncuran dilakukan dengan cara meluncur dari kapal untuk mempercepat proses evakuasi.

6. Prosedur Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi

Pelaut wajib memiliki sertifikasi dalam penggunaan survival craft dan rescue boat. Biasanya, sertifikasi ini termasuk dalam pelatihan Basic Safety Training (BST) atau dapat diperoleh melalui pelatihan tambahan khusus Survival Craft and Rescue Boat (SCRB). Pelatihan ini meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam prosedur peluncuran, penggunaan peralatan keselamatan, dan penanganan survival craft dalam kondisi darurat.

Setiap pelaut yang ingin mendapatkan sertifikasi ini dapat mendaftar di lembaga pelatihan yang diakui oleh otoritas maritim, seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Indonesia. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman yang lengkap tentang cara menggunakan alat penyelamatan di kapal, sehingga memastikan bahwa seluruh kru siap menghadapi situasi darurat.

Survival craft dan rescue boat adalah alat penting yang berfungsi untuk menjaga keselamatan kru dan penumpang kapal dalam kondisi darurat. Kedua alat ini tidak hanya memungkinkan evakuasi cepat, tetapi juga mendukung keberlangsungan hidup selama menunggu bantuan datang. Sebagai bagian dari keselamatan laut, info pelaut menyebutkan bahwa setiap pelaut wajib memahami cara penggunaan dan prosedur evakuasi terkait survival craft dan rescue boat.

Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengoperasikan alat-alat penyelamatan ini, pelaut akan siap menghadapi berbagai situasi darurat di laut. Pastikan selalu mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku dan menjaga kesiapan survival craft serta rescue boat sebagai bagian dari tanggung jawab di dunia pelayaran.

Berikan Penilaian Artikel:

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments